Fighting....!!!!!

Fighting....!!!!!

Sabtu, 08 Desember 2012

Catatan Kaki (Resume TPI pertemuan 12)



1.       Fungsi
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.
2.       Pemakaian
-          Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan.
-          Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada begian mana /  halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan.
3.       Penomoran
Menggunakan angka arab (1, 2, dan seterusnya) di bagian belakang  yang  diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik super scripts.
4.       Penempatan
-          Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.
-          Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman.
Ibid
-          Singkatan dari Ibidum = sama dengan diatas.
-          Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
-          Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip  diambil dari  nomor halaman yang sama.
-          Jika bahan yang diambil(dikutip) dari nomor halaman yang berbeda,maka  digunakan ibid dengan nomor halamannya.
Op.cit
-          Singkatan dari operan citati = karya yang telah dikutip.
-          Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah diselingi oleh sumber lain. Pemakai op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
-          Kalau dari seorang penulis telah disebut dua mecam buku atau lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku nama yang dimaksudkan dengan mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I, II, III, IV,…. dst)di antara dua tanda kurung.
Loc.cit  
-          Singkatan dari loco citati = tempat yang telah dikutip
-          Dipergunakan kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain.
-          Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.

Selasa, 27 November 2012

Penulisan karya tulis ilmiah (Resume TPI pertemuan 11)




Macam – macam karangan
Ø  Karangan nonilmiah:  karangan yang tidak terikat pada karangan baku.
Misal : Anekdok,dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman dan naskah drama.
Ø  Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada diantara ilmiah dan non ilmiah.
Misal : Artikel, editorial, opini,resensi, buku, esai.
Ø  Karangan ilmiah : memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
Misal : Makalah, laporan, skripsi, tesis, dan disertasi
Karangan ilmiah
            Karangan ilmiah adalah karya tulis yang di dalamnya berisi gagasan ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan hasil penyelidikan / fakta – fakta ilmiah, dapat dibuktikan secara empiris, dan ditulis dengan teknik penulisan ilmiah. Penyusunan dan penyajian kerya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.
Manfaat karangan ilmiah
Ø  Penulis akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
Ø  Penulis akan terlatih mengembangkan hasil bacaan dari berbagai sumber bacaan.
Ø  Penulis akan dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan fakta secara jelas dan sistematis.
Ø  Penulis akan memperoleh kepuasan intelektual.
Ø  Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Sikap ilmiah
Ø  Ingin tahu
Ø  Kritis
Ø  Terbuka
Ø  Objektif
Ø  Menghargai orang lain
Ø  Berani memperthankan kebenaran
Ø  Menjangkau ke depan
Ciri – ciri karangan ilmiah
Ø  Menyajikan fakta objektif
Ø  Penulisan cermat
Ø  Tidak mengejar keuntungan pribadi
Ø  Sistematis
Ø  Tidak emotif
Ø  Selalu didukung oleh data
Ø  Memuat kebenaran
Ø  Tidak melebih – lebihkan sesuatu
Bahasa tulisan ilmiah
Ø  Merupakan gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah.
Ø  Ragam bahasa tulis :
o   Kosa kata yang digunakan dipilih dengan cermat.
o   Pembentukan kata dilkukan dengan sempurna.
o   Dibentuk dengan struktur yang lengkap.
Cendikia
Ø  Mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis.
Ø  Ketepatan dan keseksamaan penggunaan kata.
Proses                          Hasil
- Pemaparan                 - Paparan
- Pembahasan              - Bahasan
Ø  Kecermatan pemikiran kata / diksi.
Lugas
Ø  Diungkapkan secara langsung.
Jelas , Bertolak di Gagasan, Formal
Ø  Jelas : tidak menggunakan kalimat yang bertele – tele.
Ø  Bertolak dari gagasan : tidak melenceng.
Ø  Formal :
o   Adanya kelengkapan unsure wajib (subjek dan predikat).
o   Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Teknik penulisan ilmiah
Kutipan
            Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa  tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, jurnal, maupun dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato dan sebagainya.
Fungsi :
Ø  Landasan teori
Ø  Penguat pendapat
Kutipan ada 2 :
1.    Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Cara penulisannya sebagai berikut :
Ø  Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,
o   Diketik seperti ketikan teks.
o   Diawali dan diakhiri dengan tanda (“).
o    Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan.
Ø  Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih,
o   Diketik satu spasi
o   Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
o   sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
2. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Adapun cara penulisannya sebagai berikut :
Ø  Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana dengan teks biasa.
Ø  Semua kutipan harus dirujuk.
Ø  sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
 Daftar rujukan / refrensi
Ø  merupakan  daftar acuan / daftar rujukan yang dirujuk  oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya.
Ø  Merupakan bagian dari sikap ilmiah
Ø  Memerlukan kecermatan dan ketelitian
Format Vancouver
Ø  Menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi).
Ø  Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai situasi dalam naskah tulisan.
Ø  Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.
Format Harvard
            Format Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan tahun terbit buku. Menggunakan cara ini, pada akhir atau awal kutipan dituliskan nama pengarang dan tahun terbitan buku acuan. Seringkali nomor yang dikutip juga dituliskan.

Penyajian Gambar / Grafik dan Tabel
Ø  Tulisan ilmiah umumnya dilengkapi dengan gambar,tabel, rumus-rumus atau persamaan – persamaan, yang diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan kertas.
Ø  Setiap tabel dan gambar harus diberi nomor urut dan judul. Nomor urut menggunakan angka dua arab yang dipisahkan oleh tanda titik titik.
Ø  Angka pertama menunjukkan pada bab berapa table atau gambar itu berada, sedang angka kedua menunjuk pada nomor urut tabel atau gambar tersebut di bab yang bersangkutan, misalnya: Gambar 2.1 artinya gambar pertama pada bab 2; tabel 3.4 artinya tabel keempat yang ada di bab 3. nomor persamaan yang berbentuk matematis, ditulis dengan angka Arab didalam kurung dan diletakkan dibatas tepi kanan.

Sabtu, 24 November 2012

Tema, Topik, Judul Tulisan dan Kerangka Karangan (resum TPI pertemuan 10)




Ø  Topik : pokok pembicaraan / pokok pembahasan.
Ø  Ciri – ciri topik :
o   Bersifat umum dan belum terurai.
o   Harus sesuai yang sebenarnya / tidak boleh abstrak.
Ø  Contoh topik :
Topik : Aborsi
Tujuan : Membicarakan tentang aborsi
Ø  Syarat – syarat topik :
o   Menarik
o   Diketahui
o   Aktual
o   Bermanfaat : ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari – hari
o   Tidak terlalu baru tetapi problemik
Ø  Membatasi topik
o   Pembatasan topik akan membantu dalam beberapa hal :
§  Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar – benar diketahuinya.
§  Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.

Ø  Tema
o   Tema dapat berarti “sesuatu yang telah diuraikan”
o   Berasal dari Bahasa Yunani : thitenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”
o   Pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut:
§  Sudut karangan yang telah selesai.
§  Sudut proses penyusunan sebuah karangan.
o   Contoh topik dan tema :
§  Topik : komunikasi visual
§  Tema : komunikasi visual dalam Televisi
o   Syarat tema yang baik
§  Menarik perhatian penulis.
§  Dikenal / diketahui dengan baik.
§  Bahan – bahanya dapat diperoleh.
§  Memilih batasan ruang lingkup.

Ø  Judul
o   Merupakan penjabaran / perincian dari topik.
o   Bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah.
o   Judul hendaknya dibuat dengan ringkas padat dan menarik, mencerminkan isi / tulisan yang dibahas.
o   Judul maksimal terdiri dari 15 kata termasuk konjugsi dan preposisi. Selalu di tulis dengan huruf kapital.
o   Syarat – syarat judul :
§  Asli
§  Relevan / sesuai isi
§  Provokatif / normatif
§  Singkat
§  Harus berbentuk frasa
§  Awal kata harus huruf capital kecuali preposisi dan konjungsi
§  Tanpa tanda baca di akhir judul karangan
§  Menarik perhatian
§  logis
o   Contoh topik, tema, dan judul
Topik : Komunikasi visual
Tema : Komunikasi visual dalam Televisi
Judul : Persepsi komunikasi visual dalam Iklan Pasta Gigi

Ø  Kerangka Karangan
o   Merupakan rencana teratur tentang pembagi dan peyusunan gagasan.
o   Berfungsi untuk mengarahkan.
o   Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu.
o   Macam – macam kerangka karangan :
§  Kerangka topik :
·         Terdiri atas kata, frasa, dan klausa.
·         Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap.
§  Kerangka kalimat :
·         Unsur – unsurnya berupa kalimat lengkap.
·         Bersifat resmi.
·         Memerlukan tanda akhir titik.
o   Pola penyusunan kerangka karangan:
§  Pola alamiah (berdimensi ruang dan waktu)
·         Urutan ruang : pola penguraian yang menggambarkan keadaan suatu ruang
·         Urutan waktu : berdasarkan urutan kejadian / kronologis
·          
§  Pola logis
·         Klimaks – antiklimaks
·         Sebab – akibat
·         Pemecahan masalah
·         Umum - khusus