Fighting....!!!!!

Fighting....!!!!!

Kamis, 27 September 2012

Ide pokok dan ide penjelas kalimat (resume teknik penulisan ilmiah pertemuan 4)


Ø  Gagasan pokok atau ide pokok kalimat
o   Gagasan pokok/ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf
o   Gagasan pokok/ide pokok adalah sebagai gagasan yang menentukan bermakna tidaknya suatu kalimat
o   Kalimat utama/kalimat pokok adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf

Ø  Ide penjelas
o   Ide penjelas = gagasan penjelas = supporting ide
o   Gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan pokok
o   Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan kalimat pokok

Ø  Variasi ide penjelas
o   Kontras
Perbedaan antara sejumlah ide penjelas diuraikan, dan kriteria pembedanya diungkapkan dalam ide pokok
o   Kronologis
Setiap ide penjelas adalah gejala yang berurutan, dan ide pokoknya mengungkapkan kurun waktu tertentu
o   Proses
Setiap ide penjelas adalah penjelasan tahap – tahap yang harus di mulai sedangkan ide pokoknya hanya tahap –  tahapnya saja


Kamis, 20 September 2012

STRUKTUR KALIMAT(resume Tenik Penulisan Ilmiah pertemuan 3)


Ø  Kalimat
o   Kelimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan sacara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
Ø  (SPOK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah karena:
o   Melalui kalimatlah karya ilmiah atau gagasan ilmiah akan ditulis atau diinformasikan
o   Kalimat terdiri dari : huruf,kata,frasa (kelompok kata),tanda baca à kadang tidak bermakna.
§  Contoh à , . ! ètidak ada makna.
Ø  Kata dan frasa tidak memunyai struktur dan tidak dapat mengungkapkan maksud dengan jelas, kecuali sebagai kalimat minar
o   Contoh à tidak, tidak mau

Ø  Subjek
o   Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan
o   Subjek biasanya berisi :
§  Kata/frasa benda
·        Meja direktur besar
·        Ayahku sedang membuat program
§  Klausa
·        Yang berkumis tipis adalah kekasihku
§  Frasa verbal
·        Membangun system informasi akutansi sangat mahal
Ø  Kesimpulan à subjek
o   Subjek biasanya berisi kata/frasa, kalausa, frasa verbal
o   Dapat pula dikenali dengan cara memakai kata Tanya siapa(yang), apa(yang), kepada PREDIKAT
o   Jika jawaban tidak logis maka tidak ada subjek
§  Contoh:
·        Di sini melayani resep obat generic
·        Bagi siswa sekolah di larang masuk

Ø  Predikat
o   Predikat menyatakan :
§  Keadaaan yang di lakukan oleh subjek
§  Sifat, situasi, status , cirri  atau jati diri subjek
§  Jumlah sesuatu yang dimiliki subjek
o   Bagian kalimat menghubungkan antar subjek dengan objek dan keterangan
o   Dapat berupa kata/frasa berkelas verba, adjektifa, numeralia (kata bilangan), dan nomina (benda)

Ø  Objek
o   Contoh 1:
Hermanto membuat…
Kesimpulan:
-          Dibutuhkan objek untuk melengkapi predikat
-          Predikat diberi imbuhan à butuh objek
o   Contio 2 :
Nenek mandi
Kesimpulan :
-          Tidak membutuhkan objek
Ø  Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat
Ø  Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nomina, atau klausa
o   Nomina : Buku
o   Frasa nomina : Buku sejarah
o   Klausa : Buku sejarah pertempuran Bangsa Melayu
Ø  Letak objek selalu dibelakang predikat yang berupa verba transitif, yaitu verba yang memerlukan objek
o   Contoh :
Hermanto membuat…
Sistem analisis merancang…
è Membuat, merancang àverbal transitif èpredikat yang memerlukan objek

Ø  Pelengkap
Contoh kalimat :
Dosen membacakan nilai
Kesimpulan pelengkap :
o   Pelengkap atau komplemen adalah begian kelimat yang melengkapi objek
o   Jika kalimat ada objek maka biasanya pelengkap terletak setelah (di belakang) objek
o   Pelengkap dapat pula diisi oleh frasa adjektif dan frasa preposisional
§  Frasa adjektiva = benar sekali, sudah tidak layak
§  Frasa preposisional = di, ke, dari, sampai, selama, sepanjang
Ø  Keterangan
o   Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya
o   Macam – macam keterangan :
§  Tempat
§  Waktu
§  Alat
§  Tujuan
§  Cara
§  Peyertaan
§  Simlatif
Ø  Pola kalimat dasar
o   S-P
o   S-P-O
o   S-P -Pel
o   S-P- Ket
o   S-P-O-Pel
o   S-P-O-Ket
o   S-P-O-Pel-Ket

Senin, 17 September 2012

Tata Ejaan & Pilihan Kata (Resume TPI Pertemuan 2)


Diksi
Ø Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus memperhitungkan ketepatan dan kesesuaiannya.
Ø Tepat à makna , logika, maksud
Ø Sesuai à konteks social
Diksi sangat di perlukan karena hal-hal berikut :
Ø Pilihan kata yang tidak tepat dapat meyebabkan ketidak efektifan bahasa dan mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan
Ø Kalimat – kaliamat berikut, memiliki makna yang sama namun digunakan pada situasi yang berbeda:
o   Diam !
o   Tutup mulutmu !
o   Saya berharap anda tenang.
o   Jangan berisik!
o   Dapatkah anda tenang sebentar?
Ø Fungsi Diksi:
o   Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
o   Membentuk gaya ekspresi yang tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca.
§  Komunikasi berjalan baik
§  Suasana tepat
§  Mencegah perbedaan tafsiran

Syarat ketepatan pemilihan kata
            Syarat ketepatan pemilihan kata :
Ø Makna denotatife & konotatif
Ø Kata umum  & khusus
Ø Kata konkret dan abstrak
Ø Pemakaian kata penghubung berpasangan
Makna denotatife & konotatif
Ø Makna denotatif
Kata yang rujukannya tunggal atau makna kata yang sebenarnya, makna yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna tembahan. Contoh :
Wajah cantik à menunjukkan paras / rupa
Adik menggambar segitiga à menunjukkan bentuk segitiga
Ø Makna konotatif
Makna yang mengandung asosiasi – asosiasi tambahan, makna yang tidak sebenarnya. Contoh : Gol yang cantik
Jadi dapat disimpulkan makna konotatif adalah kata kiasan.
Kata umum & khusus
Ø Kata umum / subordinat : acuannya lebih luas
Contoh : ikan à bermacam – macam jenis ikan
Ø Kata khusus / hiponim : acuannya lebih khusus
Contoh : lele, tuna à nama jenis ikan
Kata konkret & abstrak
Ø Kata konkret : kata yang mudah siserap panca indra
Contoh : meja, rumah, air, cantik, hangat, wangi, suara
Ø Kata abstrak : tidak mudah diserap pencaindra
Contoh : keinginan, angan – angan, perdamaian, kebahagiaan
Kata penghubung berpasangan
Ø Antara….dan…..
Ø Tidak…..,tetapi….
Ø Baik…….maupun….
Ø Bukan….,melainkan….

Tata ejaan
Ejaan tidak sama dengan mengeja.
Ø Ejaan
Seperangkat aturan / kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisah, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.
Ø Mengeja
Kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata.

Ejaan = rambu – rambu yang harus dipatuhi
Mengeja = pelafalan sesuai rambu yang harus dipatuhi

Ejaan dalam Bahasa Indonesia, mengalami beberapa perkembangan / perbaikan menurut sejarah. Yang diakhiri dengan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), bahasa yang kita kenal dan baku sekarang ini.
1.     Ejaan Van Ophuijsen
2.     Ejaan Republik (Ejaan Suwandi)
3.     Ejaan Yang Disempurnakan

Ø Ciri Ejaan Van Ophuijsen :
o   Penggunaan huruf Dj
o   Penggunaan huruf oe
o   Penggunaan tanda diakritik : koma, ainn dan tanda trema
Ø Ciri Ejaan Republik ( Ejaan suwandi)
o   Penggantian huruf oe  menjadi u
o   Bunyi sentak di tulis dengan huruf k
o   Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
o   Tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan
Ø Ciri Ejaan Yang disempurnakan
o   Dj menjadi j
o   J menjadi y
o   Nj menjadi ny
o   Sj menjadi sy
o   Tj menjadi c
o   Ch menjadi kh
o   Kata ulang tidak boleh ditulis dengan angka 2
o   Dibedakan antara  penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan
Ruang Lingkup EYD
1.     Pemakaian huruf
2.     Penulisan huruf
3.     Penulisan kata
4.     Penulisan unsur serapan
5.     Pemakaian tanda baca (pungtuasi)
Pemakaian huruf
            Membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa :
Ø Abjad
Ø Vocal
Ø Konsonan
Ø Pemenggalan
Ø Nama diri
Kata Turunan
-         Kata dasar berupa gabungan kata, awalan / akhiran ditulis serangkai dengan kata dasar
Gabungan kata
1.     Gabungan kata (kata majemuk), unsur – unsurnya ditulis terpisah.
2.     Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah pengertian, ditulis dengan tanda hubung.