Fighting....!!!!!

Fighting....!!!!!

Senin, 17 September 2012

Tata Ejaan & Pilihan Kata (Resume TPI Pertemuan 2)


Diksi
Ø Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus memperhitungkan ketepatan dan kesesuaiannya.
Ø Tepat à makna , logika, maksud
Ø Sesuai à konteks social
Diksi sangat di perlukan karena hal-hal berikut :
Ø Pilihan kata yang tidak tepat dapat meyebabkan ketidak efektifan bahasa dan mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan
Ø Kalimat – kaliamat berikut, memiliki makna yang sama namun digunakan pada situasi yang berbeda:
o   Diam !
o   Tutup mulutmu !
o   Saya berharap anda tenang.
o   Jangan berisik!
o   Dapatkah anda tenang sebentar?
Ø Fungsi Diksi:
o   Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
o   Membentuk gaya ekspresi yang tepat sehingga dapat diterima dengan tepat oleh pembaca.
§  Komunikasi berjalan baik
§  Suasana tepat
§  Mencegah perbedaan tafsiran

Syarat ketepatan pemilihan kata
            Syarat ketepatan pemilihan kata :
Ø Makna denotatife & konotatif
Ø Kata umum  & khusus
Ø Kata konkret dan abstrak
Ø Pemakaian kata penghubung berpasangan
Makna denotatife & konotatif
Ø Makna denotatif
Kata yang rujukannya tunggal atau makna kata yang sebenarnya, makna yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna tembahan. Contoh :
Wajah cantik à menunjukkan paras / rupa
Adik menggambar segitiga à menunjukkan bentuk segitiga
Ø Makna konotatif
Makna yang mengandung asosiasi – asosiasi tambahan, makna yang tidak sebenarnya. Contoh : Gol yang cantik
Jadi dapat disimpulkan makna konotatif adalah kata kiasan.
Kata umum & khusus
Ø Kata umum / subordinat : acuannya lebih luas
Contoh : ikan à bermacam – macam jenis ikan
Ø Kata khusus / hiponim : acuannya lebih khusus
Contoh : lele, tuna à nama jenis ikan
Kata konkret & abstrak
Ø Kata konkret : kata yang mudah siserap panca indra
Contoh : meja, rumah, air, cantik, hangat, wangi, suara
Ø Kata abstrak : tidak mudah diserap pencaindra
Contoh : keinginan, angan – angan, perdamaian, kebahagiaan
Kata penghubung berpasangan
Ø Antara….dan…..
Ø Tidak…..,tetapi….
Ø Baik…….maupun….
Ø Bukan….,melainkan….

Tata ejaan
Ejaan tidak sama dengan mengeja.
Ø Ejaan
Seperangkat aturan / kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisah, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.
Ø Mengeja
Kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata.

Ejaan = rambu – rambu yang harus dipatuhi
Mengeja = pelafalan sesuai rambu yang harus dipatuhi

Ejaan dalam Bahasa Indonesia, mengalami beberapa perkembangan / perbaikan menurut sejarah. Yang diakhiri dengan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), bahasa yang kita kenal dan baku sekarang ini.
1.     Ejaan Van Ophuijsen
2.     Ejaan Republik (Ejaan Suwandi)
3.     Ejaan Yang Disempurnakan

Ø Ciri Ejaan Van Ophuijsen :
o   Penggunaan huruf Dj
o   Penggunaan huruf oe
o   Penggunaan tanda diakritik : koma, ainn dan tanda trema
Ø Ciri Ejaan Republik ( Ejaan suwandi)
o   Penggantian huruf oe  menjadi u
o   Bunyi sentak di tulis dengan huruf k
o   Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2
o   Tidak dibedakan antara penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan
Ø Ciri Ejaan Yang disempurnakan
o   Dj menjadi j
o   J menjadi y
o   Nj menjadi ny
o   Sj menjadi sy
o   Tj menjadi c
o   Ch menjadi kh
o   Kata ulang tidak boleh ditulis dengan angka 2
o   Dibedakan antara  penulisan di sebagai awalan dan di sebagai kata depan
Ruang Lingkup EYD
1.     Pemakaian huruf
2.     Penulisan huruf
3.     Penulisan kata
4.     Penulisan unsur serapan
5.     Pemakaian tanda baca (pungtuasi)
Pemakaian huruf
            Membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa :
Ø Abjad
Ø Vocal
Ø Konsonan
Ø Pemenggalan
Ø Nama diri
Kata Turunan
-         Kata dasar berupa gabungan kata, awalan / akhiran ditulis serangkai dengan kata dasar
Gabungan kata
1.     Gabungan kata (kata majemuk), unsur – unsurnya ditulis terpisah.
2.     Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah pengertian, ditulis dengan tanda hubung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar