Fighting....!!!!!

Fighting....!!!!!

Minggu, 21 Oktober 2012

Soal UTS Pemrograman Terstruktur

UTS Pemrograman Terstruktur

 

1.       Membuat Animasi “Karakter Pantul” dengan criteria:

a.       Terdapat 2 karakter yang digerakan

b.      Mula-mula semua karakter diam

c.       Terdapat 4 tombol control,yaitu F1 sampai F4

i.         F1: mengaktifkan karakter pertama

ii.       F2: mengaktifkan karakter kedua

iii.      F3: mengaktifkan semua karakter

iv.     F4: menonaktifkan semua karakter

d.      Karakter yang telah di aktifkan dapat diatur arahnya sesuai 8 arah mata angin dengan tombol: Up,PgDn, Left, PgUp,Down,End, Right, Home

e.      Arah pantulan kerakter harus terlihat wajar dan alami

f.        Jika tombol escape ditekan maka keluar dari animasi

 

2.       Membuat laporan dari animasi “karakter pantul”dengan susunan:

a.       BAB1, berisi paparan pemahaman kelompok atas permasalahan yang dikerjakan

b.      BAB2, berisi penjelasan dari bagian – bagian penting yang terdapat pada animasi

c.       BAB3, berisi keunggulan dan kelemahan saat dibandingkan dengan Harapan Standar yang ingin dicapai (sesuai soal).

d.      BAB4, berisi peran setiap anggota kelompok dalam pembuatan animasi

e.      BAB5, berisi komentar seorang anggota kelompok terhadap keterlibatan rekan kerjanya :

i.            Si A, member komentar kepada Si B dan Si C

ii.          Si B, member komentar kepada Si A dan Si C

iii.         Si C, member komentar kepada Si A dan Si B

f.        BAB6, berisi cetakan program dari awal sampai akhir

g.       BAB7, berisi screen shot dari animasi

 

3.       Sistem penilaian:

a.       Animasi dan laporan telah siap

b.      Presentasi kelompok(Ruang tertutup)

c.       Penilaian individu setiap anggota kelompok(Ruang tertutup)

 

4.       Tempat dan waktu:

a.       Ruang dosen S1 SK dan/atau Laboratorium SK

b.      Rabu,17 Oktober 2012 sampai Jumat,02 November 2012

c.       08.00-16.00 WIB

 

Kamis, 18 Oktober 2012

Variasi Kalimat (resum TPI pertemuan 7)


Variasi kalimat disebut juga Parafrasa. Penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan dan kebosanan.

Variasi kalimat dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
1.      Kalimat efektif àkalimat pasif
2.      Stilistika
3.      Elips atau pelesapan
4.      Penggabungan
5.      Permutasian
6.      Sinonim
7.      Ekuatif
8.      Meletakkan kata modal
9.      Menggunakan frasa

Kalimat efektif à kalimat pasif
            Maksudnya mengubah kalimat efektif  menjadi kalimat pasif.

Stilistika
            stilistika yaitu predikat dan objek pada kalimat aktif menjadi subjek  pada kalimat pasif.

Pelesapan
            Pelesapan dilakukan pada bagian tertentu dalam suatu kalimat atau bagian itu diganti dengan bentuk yang lebih pendek tanpa mengubah makna kalimat.

Penggabungan
            Ide yang berkaitan erat dapat diyatakan dalam kalimat majemuk.

Permutasian
            Permutasian yaitu mengedepankan fungsi-fungsi sintaktis tertentu tanpa mengubah makna kalimat. Fungsi sintaktis adalah unsur – unsur dalam kalimat yang menempati fungsi SPOPelK. Contoh kalimat tunggal pasif dengan empat faktorial :
Penelitian tentang ikan dilaksanakan di Daerah Pandeglang selama tiga bulan
              S                                P                                  K1                     K2
Susunan dasar kalimat di atas adalah SPK1K2
                Permutasian memiliki unsur objek yang tidak dipisahkan dari unsur predikat, sehingga P dan O dianggap satu factorial (untuk kalimat tunggal aktif). Semakin banyak unsur faktorial pada suatu kalimat (missal dalam kalimat majemuak), maka banyak jumlah variasi kalimat.

Sinonim
            Sinonim yaitu mengganti kata atau istilah tertentu dengan kata atau istilah lain yang mempunyai makna sama ekuatif. Variasi ekuatif dilakukan dengan cara mengubah status predikat dan objek menjadi subjek dengan menambah kata adalah.

Meletakkan kata modal
Ø  Kata modal untuk menyatakan kepastian : pasti, pernah, tentu, dsb.
Ø  Kata modal untuk meyatakan keragu – raguan : barangkali, kira-kira, tampaknya, rasanya, mungkin, dsb.

Menggunakan frasa
Ø  Kata – kata yang tidak dapat diganti dengan kata lain.
Ø  Contoh kalimat:
Para ahli bedah menyatakan bahwa sulit untuk menentukan diagnose jika keluhan hanya berupa sakit perut.


Kamis, 11 Oktober 2012

Kalimat efektif (2)__Resume Teknik Penulisan Ilmiah (pertemuan 6)


Ø Kehematan kata
o   Kehematan kata adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu sehingga kata menjadi padat berisi
o   Depat dilakukan dengan cara :
§  Menghilangkan pengulangan subjek
§  Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata
§  Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
§  Tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

Ø Kesatuan gagasan
o   Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat
o   Contoh :
§  Berdasarkan agenda sekertaris manajer personalia akan memeberi pengarahan kepada pegawai baru

Ø Kelogisan
o   Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis / masuk akal
o   Contoh :
§  Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki – laki
§  Kepada Ibu Itha, waktu dan tempat kami persilahkan
§  Jalur ini terhambat ole iring – iringan jenazah

Rabu, 03 Oktober 2012

Kalimat Efektif (resume Teknik Penulisan Ilmiah pertemuan 5)


Ø  Kalimat nonefektif
o   Pengaruh bahasa daerah/dialek
o   Pengaruh bahasa asing
o   Kalimat mengandung makna ganda
o   Kalimat makna nirlogis
o   Kalimat mengandung gejala pleonastic (mubazir)
o   Kalimat terlalu panjang
o   Kalimat tidak lengkap

Ø  Definisi dan cirri kalimat efektif
o   Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembeca secara cepat
o   Ciri – ciri kalimat efektif :
§  Kesepadanan / kepadanan struktur
§  Keparalelan / kesejajaran bentuk
§  Ketegasan / penekanan kata

1.       Kesepadanan struktur bahasa
-          Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang sama.
-          Ciri kesepadanan :
o   Mempunyai struktur jelas
o   Kejelasan subjek dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan
o   Tidak terdapat subjek ganda
o   Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
o   Predikat kalimat tidak didahului oleh kaya Yang

2.       Keparalelan / kesejajaran bentuk
-          Keparelelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur – unsur yang sama derajatnya, sama pola atau sama susunan kata dan fasa yang dipakai di dalam kalimat
-          Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.

3.       Ketegasan atau penekanan kata
-          Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan
-          Ada beberapa cara penekanan dalam kelimat :
o   Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
o   Melakukan pengulangan (repetisi)
o   Melakukan pengontrasan kata kunci
o   Menggunakan partikel penegas